Aku tak pernah menduga.
Ternyata cintanya begitu besar
Sungguh terharu
Mengharu biru saat aku dengar betapa dulu ia benar benar telah mempersiapkan segalanya. Segalanya untuk masa depan kami.
Aku dan dia. Dan mungkin anak anak kami.
Tak pernah terbersit sedikitpun bahwa ternyata cinta yang ia punya telah tertanam cukup lama. Cukup lama hingga tak mampu digoyahkan dengan kenyataan bahwa kini ia telah ada yang memiliki.
Kenyataan bahwa sebenarnya cinta itu bukanlah lagi hak ku.
Tapi hak dari wanita yang telah ia sebut namanya saat ijab qabul itu berlangsung. Hak dari seorang anak laki laki yang kini telah memanggilnya ayah.
Cinta itu telah terpatri di dalam hatinya. Sungguh aku tak tahu, apakah harus tersanjung – karena dicintai dengan teramat besar – , atau justru aku harus merasa berdosa, karena telah membuat seorang suami memalingkan hatinya dari istrinya.
Ya Rabb. Ampunilah aku. Maafkan diri ini yang telah membuatnya terlena oleh rasa cinta yang seharusnya bukan untukku. Bukan hakku. Harusnya cinta itu milikMU. UntukMU. Sebagai Dzat yang telah menciptakannya.
Ya Rabbi . Sang Maha Pembolak balik hati. Tuntunlah ia …. agar kembali mencintai .. yang seharusnya ia cintai.